HEWAN PURBA
27HEWAN PURBA MENAKJUBKAN
Para ilmuwan telah menemukan fosil-fosil di berbagai tempat, di berbagai
belahan dunia. Dari penemuan-penemuan itu, kita kini tahu bahwa hewan
zaman dulu beda dengan hewan masa kini, meski ada pendapat bahwa hewan
zaman dulu merupakan nenek moyang hewan masa kini.
1. Dino Turkey
Hewan ini mirip kalkun raksasa, dan juga tidak bisa terbang meski
bersayap. Tingginya 2 meter dengan bulu berwarna cerah dan cakar besar
seperti cakar burung raksasa. Hewan ini dapat berlari dengan kecepatan
hingga 40 km per jam. Menurut para ilmuwan, hewan bernama latin
hagryphus giganteus ini sejenis dinosaurus, namun dari kelompok raptor
karena juga merupakan hewan karnivora.
Fosil Dino Turkey ditemukan di selatan Utah, Amerika. Binatang purba ini diduga
"berkelana" ke New Mexico dari tempat asalnya di Kanada, sekitar 75 juta tahun lalu.
2. Plesiosaurus
Reptil laut bertubuh besar dan bernama latin sauropterygian ini hidup di
awal periode Jurassic. Keberadaannya diketahui berdasarkan kerangka
yang nyaris utuh yang ditemukan di Inggris.
Ketika isu tentang monster di Danau Loch Ness merebak, monster itu
sempat diduga merupakan penampakan dari hewan ini, namun para ilmuwan
segera membantah karena selain hewan ini telah punah, juga kepalanya
lebih kecil dibanding kepala monster Loch Ness yang wujudnya sempat
dilihat sejumlah orang, dan bahkan diabadikan dalam sebuah lukisan.
Selain itu, plesiosaurus memiliki leher yang panjang dan ramping, tubuh
yang lebar seperti penyu, berekor pendek, dan memiliki dua pasangan
"dayung besar" yang bentuknya memanjang.
3. Aerosteon Dinosaur
Hewan ini merupakan keluarga dinosaurus theropoda allosauroid yang hidup
pada periode akhir cretaceous di sebuah wilayah yang kini menjadi
negara Argentina.
Fosilnya yang diperkirakan berusia 84 juta tahun, ditemukan pada 1996 di
Anacleto. Aerosteon dinosaur memiliki beberapa spesies. Salah satunya,
dan yang paling dikenal adalah Aerosteon riocoloradensis. Fosilnya
ditemukan 1 km di sebelah utara Colorado Río, Provinsi Mendoza.
Aerosteon dinosaur memiliki tinggi 9 meter dan memiliki sistem
pernapasan yang mirip sistem pernapasan burung, namun termasuk hewan
karnivora. Nama Aerosteon berasal dari bahasa Yunani, yakni aer yang
berarti udara, dan osteon yang berarti tulang.
4. Megapiranha
Ikan karnivora bergigi setajam gergaji ini ditengarai merupakan nenek
moyang ikan piranha modern yang hidup di Sungai Amazon, dan hidup pada
periode akhir Miosen (antara 8-10 juta tahun lalu). Hewan dari keluarga
characin serrasalmid ini telah punah, dan kala masih eksis, diperkirakan
dapat hidup dengan tubuh hingga sepanjang 1 meter, atau empat kali
lebih panjang dari ikan piranha modern.
Keberadaan ikan ini diketahui setelah fosilnya ditemukan pada 2009 di
Argentina. Meski fosil yang ditemukan tidak dalam keadaan lengkap, namun
diyakini bahwa hewan ini mematikan karena memiliki deretan gigi zigzag
yang serupa dengan gigi piranha modern. Deretan gigi itu dilengkapi satu
baris gigi yang berfungsi untuk memotong mangsanya, dan dua baris gigi
yang agaknya berfungsi untuk mengunyah tanaman yang dimakan.
5. Camarasaurus
Nama hewan ini berarti 'kadal bilik' karena tulang hewan ini memiliki
ruang berongga. Camarasaurus merupakan keluarga dinosaurus herbivora
yang umum disebut dinosaurus sauropoda, dan berkaki empat. fosilnya
ditemukan di Formation Morrison of Colorado dan Utah, Amerika Serikat.
Camarasaurus hidup pada periode akhir Jurassic (antara 155 dan 145 juta
tahun lalu), dan hidup di wilayah yang kini menjadi Gurun Sahara. Ukuran
panjang maksimum tubuhnya sekitar 15 meter dengan tinggi bisa mencapai
23 meter dan
berat maksimum 47 ton. Tengkorak hewan ini melengkung dengan wajah
berbetuk persegi dan bermoncong tumpul. Panjang gigi-giginya yang bisa
mencapai 19 inci dan berbentuk seperti pahat (spatulate), berderet
dengan teratur dan rata pada rahangnya. Sementara tungkai depannya
memiliki lima jari dengan cakar yang
besar dan tajam.
Sama seperti kebanyakan sauropoda , tungkai depan Camarasaurus lebih
pendek dibanding yang belakang. Namun demikian, bahunya justru sedikit
miring ke belakang.
6. Mammoth
Hewan mirip gajah modern ini memiliki "rambut gondrong " yang luar biasa
tebal. Hewan ini juga bergading melengkung dan memiliki ukuran tubuh
yang lebih besar dari mastodon, karena mammoth dapat memiliki tinggi
hingga 4 meter dan bobot hingga 12 ton.
Hewan ini dijadikan karakter utama dalam film kartun Ice Age ini punah
sekitar 10.000 tahun lalu, dan hingga kini para ilmuwan belum yakin
bahwa hewan ini punah akibat perubahan iklim yang ekstrem seperti
berakhirnya Zaman Es atau akibat perburuan oleh manusia. Bahkan ada
beberapa ilmuwan yang berpikir bahwa hewan ini punah akibat jatuhnya
meteor yang juga diduga menjadi penyebab punahnya dinosaurus. Mammoth
diperkirakan hidup dari periode Pliosen (sekitar 5 juta tahun lalu)
hingga periode Holocene (sekitar 4.500 tahun lalu) di Eropa, Asia, dan
Amerika Selatan yang meliputi hingga wilayah Mexico. Mammoth merupakan
anggota keluarga Elephantidae yang merupakan nenek moyang gajah modern.
7. Dunkleosteus Terrelli
Para ilmuwan menduga kalau ikan prasejarah ini merupakan raja para
binatang yang hidup 400 juta tahun lalu, karena ukurannya yang luar
biasa, yakni bisa mencapai panjang 33 meter dan bobot 4 ton, serta dapat
memangsa dua ekor hiu modern sekaligus.
Ikan ini merupakan salah satu dari keluarga placoderma arthrodire
terbesar yang pernah hidup pada periode akhir Devon (sekitar 380-360
juta tahun lalu), dan merupakan predator puncak hypercarnivorous.
Dunkleosteus awalnya dimasukkan dalam keluarga dinichthyidae, keluarga
yang sebagian besar merupakan arthrodires karnivora seperti
gorgonichthys. Namun pendalaman terhadap detil fosil hewan ini yang
ditemukan di Amerika Utara, Polandia, Belgia dan Maroko, membuatnya
dimasukkan dalam keluarga arthrodire pachyosteomorph.
8. Leviathan Melvillei
Nenek moyang paus modern ini punah sekitar 25 juta tahun lalu. Berbeda
dengan paus yang saat ini kita kenal, yang terkesan lembut dan tak
berbahaya, Leviathan Melvillei merupakan predator berbahaya dengan
gigi-gigi yang mengerikan dan mata besar yang diduga menjadi indera
terbaiknya saat berburu mangsa. Dari fosilnya yang ditemukan dilepas
pantai Peru pada Juni 2010, diketahui kalau tengkorak ikan ini memiliki
panjang 3 meter, sementara panjang tubuhnya bisa mencapai 18 meter.
Oleh ilmuwan, paus raksasa ini dinamai Leviathan Melvillei, diambil dari
nama Herman Melville, penulis novel fiksi Moby Dick. Rahang kiri dan
kanannya dilengkapi gigi-gigi yang tajam dan runcing, yang panjangnya
mencapai 36 cm, sementara gigi-gigi di rahang depan atas dan depan
bawahnya mencapai 12 cm. Hewan ini diduga tak hanya memangsa hewan lain
yang selautan dengannya, tetapi juga memangsa sesamanya.
9. Giant Snake
Ular prasejarah berukuran di banding masa kini jauh lebih besar. Bahkan
ukuran ular dalam film Anaconda tidak seberapa dibanding ukuran tubuh
ular-ular purba tersebut.
Dari fosil yang ditemukan para ilmuwan, diketahui kalau ular purba bisa
mencapai panjang 13 meter dan berat 1 ton lebih. Wilayah hidupnya di
tempat dimana kini menjadi wilayah Amerika Selatan. Ular-ular ini hidup
sekitar 60 juta tahun silam.
10. Aquatic Turtles
Nenek moyang penyu modern ini hidup sekitar 220 juta tahun lalu di
perairan yang kini masuk wilayah China. Tampilan penyu aquatic ini unik,
karena meski memiliki cangkang di perut, namun punggungnya "telanjang".
Tidak seperti penyu modern yang seluruh tubuhnya dilindungi cangkang,
sehingga kaki dan kepalanya bahkan dapat ditarik masuk ke cangkang
tersebut. Seperti halnya kura-kura moden, kura-kura purba bernama latin
Odontochelys semitestacea ini juga lebih banyak menghabiskan waktu di
air. Mereka berenang -renang dan mencari makan di samudera yang luas.
11. Pseudotoothed Birds
Bayangkanlah jika burung yang hidup saat ini memiliki tubuh seukuran
tubuh pesawat Cessna, pesawat kecil dalam industri pesawat terbang.
Mengerikan bukan?
Pseudotoothed Birds hidup di awal periode Paleosen hingga akhir periode
Eosen (sekitar 50 juta tahun lalu). Burung raksasa ini diyakini
merupakan salah satu nenek moyang burung modern yang kita kenal saat
ini, dan hidup di wilayah-wilayah yang kini menjadi wilayah Inggris,
namun berkelana hingga wilayah-wilayah yang kini menjadi wilayah Maroko
dan Kazakhstan. Burung dari keluarga Odontopterygiformes ini memiliki
kepala dan leher mirip angsa, namun bergigi. Bentangan sayapnya bisa
mencapai 2-3 meter. Burung ini diketahui gemar terbang di atas samudera
dan juga mencari mangsa di lautan seperti burung camar modern.
12. Hurdia Victoria
Hewan ini termasuk spesies anomalocaridid yang telah punah dan hidup
pada periode Cambrian (sekitar 505 juta tahun lalu). Hewan ini diduga
kuat merupakan nenek moyang Arthropoda moria Hurdia merupakan salah satu
organisme kambrium terbesar yang hidup di lautan. Panjangnya bisa
mencapai sekitar 50 sentimeter. Kepalanya memiliki sepasang cakar besar
dan berduri, yang berfungsi untuk menyekop makanan untuk dimasukkan ke
mulutnya.
Hurdia juga memiliki tempurung berongga di depan kepalanya, yang hingga
kini masih belum diketahui apa fungsinya, namun diyakini tak dapat
dijadikan sebagai alat pertahanan diri karena tempurung berongga
tersebut memiliki dasar yang lunak. Hurdia termasuk hewan predator, atau
mungkin juga pemulung. Bentuk cakarnya
yang lebih sederhana dibanding Anomalocaris, menunjukkan bahwa hewan ini memangsa korban yang lebih lemah darinya.
13. Limusaurus
Dari penemuan fosilnya, hewan ini diketahui memiliki tiga jari pada
tangannya yang digunakan untuk membantunya berdiri dari posisi
berbaring. Limusaurus termasuk keluarga dinosaurus theropoda herbivora
yang hidup pada periode Jurassic, dan hidup di kawasan yang kini menjadi
wilayah Asia Timur, termasuk China.
Dari lokasi temuan fosilnya, para ilmuwan menduga kalau ketika jenis
hewan ini masih hidup, Asia masih terhubung dengan benua-benua lain, dan
belum dipisahkan lautan seperti saat ini. Yang juga menarik, dari
penemuan fosilnya juga muncul dugaan bahwa hewan ini merupakan bentuk
transisi dari evolusi keluarga dinosaurus ke bentuk hewan bersayap
modern.
Limusaurus bertubuh kecil dan langsing, dengan panjang sekitar 1,7
meter. Penemuan fosil hewan ini merupakan penemuan hewan ceratosaur
pertama dari Asia Timur, yang membuka pengetahuan tentang adanya makhluk
ini di zaman prasejarah. Sekaligus memberi pengetahuan kalau
karakteristik hewan ini memiliki banyak kesamaan dengan coelophysoids
dan tetanuran s. Bahkan bentuk fisik hewan ini memunculkan kesimpulan
bahwa Limusaurus memiliki hubungan genus yang erat dengan Ceratosauria
clades dan Tetanurae .
14. Giganotosaurus
Hewan ini merupakan keluarga dinosaurus pemakan daging dengan tubuh
terbesar di zamannya, yakni di akhir periode Mesozoic (sekitar 97 juta
tahun lalu). Hewan ini bisa memiliki panjang hingga 55 meter dan berat
lebih dari 8 ton.
Hewan ini menjelajahi kawasan berawa-rawa yang kini menjadi wilayah
Amerika Selatan. Sebelum fosil hewan ini ditemukan, para ilmuwan
meyakini bahwa Tyrannosaurus rex adalah "raja para dinosaurus" karena
dinosaurus karnivora
ini memiliki tubuh paling besar dari semua fosil dinosaurus yang ditemukan sebelumnya.
Giganotosaurus berjalan tegak dengan dua kaki belakang besar dan kuat.
Namun demikian, hewan ini diyakini termasuk hewan yang cukup tangkas
dalam bergerak karena ekornya yang tipis dan runcing yang ditengarai
digunakan untuk mengatur keseimbangan tubuh dan untuk membantunya
bergerak dengan cepat. Hewan ini diperkirakan dapat berlari dengan
kecepatan 31 meter per jam, relatif cukup cepat untuk hewan berukuran
seperti dirinya.
15. Troodon
Inilah keluarga dinosaurus yang dianggap sebagai salah satu jenis
dinosaurus yang memiliki otak luar biasa brilian alias amat cerdas.
Hewan ini hidup pada akhir periode Cretaceous (sekitar 75-65 juta tahun
lalu).
Kecerdasan hewan ini terindetinfikasi dari ukuran otaknya yang luar
biasa besar, melebihi otak manusia, namun untuk ukuran tubuh, hewan ini
termasuk berukuran mini dibanding jenis dinosaurus yang lain, karena
Troodon hanya memiliki panjang 2,4-3,5 meter, tinggi sekitar 1,7 meter
dan bobot 55 kilogram.
Troodon (dibaca tro-odon) memiliki leher panjang, gigi gerigi yang
tajam, bermata besar yang agak menonjol dan memiliki lengan panjang yang
dapat melipat seperti sayap burung. Ukuran mata hewan ini ditengarai
membuat hewan ini memiliki penglihatan yang amat tajam, dan hewan ini
juga ditengarai memiliki indera penciuman yang amat baik.
Troodon termasuk predator. Kecerdasan otak, ketajaman penglihatan dan
penciumannya, membuat "hewan kecil" ini termasuk yang amat berbahaya di
zamannya. Apalagi karena hewan ini dapat berlari dengan sangat cepat.
Jika Anda pernah menonton film Jurassic Park, Anda dapat melihat betapa
sulitnya untuk lolos dari hewan ini jika telah menjadi target
buruannya.Troodon juga termasuk jenis hewan theropoda. Ada bukti bahwa
Dinosaurus "kecil" berbulu ini merawat sendiri anak-anaknya setelah sang
anak menetas dari telur, dan jika kepepet, hewan ini bisa saja memakan
telur dinosaurus lain.
16. Darwinopterus
Hewan ini merupakan reptil terbang dan merupakan predator di udara.
Mangsanya mamalia dan dinosaurus bertubuh kecil. Darwinopterus hidup
pada periode Jurrasic (sekitar 160 juta tahun lalu). Dari 30-40 spesimen
yang semuanya ditemukan di Formasi Tiaojishan,; China, diketahui kalau
hewan ini memiliki tiga spesies yang berbeda, yang dicirikan berdasarkan
pada ukuran tubuh dan bentuk giginya. Yakni darwinopterus modularis
yang memiliki tengkorak berukuran panjang, darwinopterus linglongtaensis
yang memiliki tengkorak yang lebih pendek, dan darwinopterus
robustodens yang memiliki gigi amat kuat.
Adanya tiga jenis hewan ini diyakini ilmuwan sebagai pertanda bahwa
ketiganya hidup di relung ekologi yang berbeda, dan darwinopterus
modularis merupakan hewan dari genus pterosaurus generasi pertama yang
kemudian berevolusi menjadi darwinopterus linglongtaensis. dan
darwinopterus linglongtaensis berevolusi lagi menjadi darwinopterus
robustodens.
Namun demikian, secara umum darwinopterus memiliki ciri khas berupa
tulang hidung yang tipis, tulang pinggul yang memanjang (Illium) dan
antara gigi yang satu dengan gigi yang lain pada rahang, terdapat jarak,
sementara di ujung rahang terdapat gigi yang panjang, lebih panjang
dari gigi-gigi yang lain. Selain itu, hewan ini memiliki tulang tangan
yang relatif pendek, bahkan lebih pendek dari tulang paha, namun
memiliki ekor yang panjang, dan memiliki lebih dari 20 ruas tulang
belakang.
17. European Cave Bears
Meski keluarganya yang hidup di abad modern termasuk hewan karnivora ,
beruang yang diduga punah pada 27.500 tahun yang lalu ini merupakan
hewan herbivora.
Dari fosil yang ditemukan, hewan ini hidup di gua-gua di sepanjang
wilayah barat Benua Eropa, dari Spanyol hingga Pegunungan Ural di Rusia.
Sebagaimana layaknya hewan purba, European Cane Bears memiliki tubuh
teramat besar. Bobotnya bahkan dapat mencapai 1.000 pon atau 2.000
kilogram. Semula, para pakar paleontologi menduga hewan ini punah
sekitar 30.000 tahun yang lalu, namun penggunaan radiokarbon untuk
meneliti fosil-fosilnya, menemukan fakta baru bahwa hewan jenis ini
punah 3.000 tahun lebih lambat dari perkiraan semula. Punahnya hewan
bernama latin Ursus spelaeus ini akibat perubahan lingkungan yang
ekstrim yang memicu datangnya zaman es . Suhu yang turun hingga
melampaui titik beku, membuat European Cave Bears kehilangan makanan dan
tak dapat bertahan hidup. Selain itu, mereka juga diduga menjadi korban
perburuan manusia Neanderthal, manusia purba yang hidup di zaman itu.
18. Giant Ape
Kera purba ini memiliki watak campuran antara gorila dan simpanse.
Fosilnya yang ditemukan di Kongo, Afrika, menunjukkan kalau ketika mati,
umur kera itu sekitar 200.000 tahun dari sekarang.
Kera purba ini bertubuh luar biasa besar, yakni mencapai tinggi 10 meter
saat berdiri, dan memiliki bobot hingga 1.200 pon atau 2.400 kilogram.
Para ilmuwan meyakini, jika mengacu pada penemuan ini, kera raksasa ini
lebih dulu ada di Bumi dibanding manusia, karena berdasarkan berbagai
artefak dan fosil yang ditemukan yang berkenaan dengan manusia, seperti
musik, gambar, jarum dan "alat -alat canggih" lainnya, manusia baru
muncul sekitar 50.000 tahun yang lalu.
19. Woolly Rhinoceros
Kerabat badak modern ini diketahui hidup di wilayah yang kini menjadi
negara Inggris dan Thuringia Utara di Jerman. Fosilnya antara lain
ditemukan di Staffordshire, Inggris, pada 2002. Berbeda dengan badak
modern, badak purba ini memiliki bulu yang amat tebal karena lingkungan
di daerah dimana hewan ini hidup, tidak seperti saat Kala itu. jika
musim dingin tiba, suhu turun hingga -22° Celcius. Sementara ini ketika
musim panas tiba, udara menjadi begitu kering dan panas, melebihi
panasnya udara di abad modern ini.
Wooly Rhinoceros diduga punah sekitar 42.000 tahun lalu. Dari
gigi-giginya yang tajam, hewan ini diduga termasuk hewan karnivora dan
masuk golongan predator. Belum diketahui dengan persis apa penyebab
matinya badak-badak purba ini, karena ilmuwan tidak menemukan jejak
penyakit atau perburuan pada fosilnya. Diduga, hewan ini mati akibat
suatu kejadian yang belum diketahui dipicu oleh apa.
20. Indohyus
Babi India dari keluarga artiodaktil yang telah punah ini hidup di
wilayah yang kini menjadi negara India, tepatnya di Pegunungan Himalaya,
pada periode Eosen (sekitar 48 jutan tahun lalu). Hewan mirip rusa
kecil ini merupakan kerabat dekat ikan paus.
Fosil hewan ini ditemukan di antara batu-batu di Kashmir oleh ahli
geologi India A Rao Ranga dan selama lebih dari 30 tahun dia mencoba
membongkar batu-batu itu agar fosil dapat diangkat secara utuh. Sayang,
hingga sang ilmuwan meninggal, usahanya belum selesai. Istri Rao
kemudian menyerahkan penemuan itu kepada Profesor Thewissen dan saat
pengerjaan menyingkirkan batu-batu dilanjutkan, salah seorang teknisi
mengalami kejadian yang membuat salah satu tengkorak fosil itu pecah.
Dari tengkorak ini mereka menemukan kalau struktur telinga hewan ini
terbentuk dari tulang uectotympanic , namun dalam bentuk yang sangat
tidak biasa karena mirip tengkorak paus dan Pakicetus.
Dengan ukuran tubuh seperti seekor racoon atau kucing lokal India,
ciri-ciri ikan paus yang dimiliki binatang mirip rusa ini menunjukkan
tanda-tanda adaptasi terhadap kehidupan di air. Terutama dari lapisan
tulangnya yang berat dan tebal, mirip tulang kuda nil modern. Ketebalan
dan bobot tulang ini mengurangi daya apung Indohyus, sehingga
hewan-hewan ini dapat tinggal di bawah air. Ini menunjukkan strategi
bertahan mirip dengan pelanduk Afrika modern atau chevrotain air yang
ketika terancam oleh burung pemangsa, menyelam ke dalam air untuk
bersembunyi di dasarnya.
21. Glypto Armadillo (Glyptodon)
Kerabat dekat armadillo modern ini hidup pada periode Pleitosan (sekitar
18 juta tahun yang lalu). Ukurannya luar biasa besar, karena panjang
tubuhnya bisa lebih dari 3,3 meter, dan berat mencapai 4 ton.
Binatang dari keluarga Glyptodontidae ini mirip kura-kura yang tubuhnya
"dikungkung" dan merupakan hewan herbivora. Ia memakan rumput dan
tanaman lain yang timbuh di dekat sungai dan aliran air yang kecil.
Cangkang pelindung glyptodon terdiri dari lebih dari lempeng tulang
tebal yang disebut osteoderms atau scutes. Setiap spesies hewan ini
memiliki pola osteoderm yang berbeda-beda dan unik. Namun meski cangkang
ini merupakan perlindungan lapis baja, glyptodon tidak bisa menarik
kepalanya ke dalam, tidak seperti kebanyakan kura-kura. Namun demikian,
mereka memiliki pelindung kepala berupa "topi" dari tulang yang berada
di atas tengkorak kepala, dan mereka juga memiliki cincin tulang untuk
perlindungan. Hewan ini diketahui hidup di Pegunungan Andes, Chili.
22. Smilodon
Hewan ini sering disebut kucing bertaring tajam, tapi ada yang salah
menyebutkannya sebagai harimau bergigi pedang. Smilodon adalah keluarga
machairodonts yang telah punah dan merupakan hewan endemik Amerika Utara
dan Selatan yang hidup pada periode Pleistosen. Julukan "gigi pedang"
mengacu pada gigi taring di rahang atasnya yang ekstra panjang, meski
hewan ini sebenarnya tidak memiliki hubungan keluarga dengan harimau
yang berasal dari subfamili Pantherinae , sementara Smilodon dari
subfamili Machairodontinae.
Keberadaan smilodon dipublikasikan oleh pelukis naturalis yang juga
paleontolog Denmark, Peter Wilhelm Lund, pada 1841 setelah dia menemukan
sejumlah fosil dari hewan-hewam di gua-gua dekat kota kecil Lagoa
Santa, di negara bagian
Minas Gerais, Brasil.
Smilodon memiliki beberapa spesies, namun hanya tiga yang diakui
berdasarkan bukti genetik yang menunjukkan bahwa anggota genus ini
merupakan garis keturunan utama kucing modern (subfamili Felinae):
• Smilodon gracilis
Hidup 2,5 juta-500.000 tahun lalu. Ini spesies terkecil dan paling awal,
dengan berat antara 55-100 kilogram. Smilodon jenis ini merupakan
penerus Megantereon di Amerika Utara, sehingga ada dugaan bahwa Smilodon
ini merupakan hasil evolusi Megantereon.
• Smilodon fatalis Hidup antara 1,6 juta-10,000 tahun lalu, dan
merupakan hasil evolusi Smilodon gracilis. Dari Amerika Utara dan
Selatan, hewan ini "menyerbu" Amerika bagian barat sebagai bagian dari
Great American Interchange. Ada yang menganggap Smilodon californicus
dan Smilodon floridanus yang tak diakui sebagai spesies smilodon asli,
merupakan subspesies
dari Smilodon fatalis .
• Smilodon populator
Kucing purba ini hidup antara 1 juta-10.000 tahun lalu di bagian timur
Amerika Selatan. Smilodon rata-rata memiliki bobot sekitar 250 kilogram,
namun meski bertaring tajam, Smilodon fatalis memiliki gigitan yang
lebih lemah dari singa modern.
23. Haast's Eagle
Hewan dari keluarga Harpagornis moorei ini merupakan spesies elang besar
yang pernah hidup di Pulau Selatan Selandia Baru. Mangsanya terutama
burung terbang raksasa yang disebut moa, yang tidak dapat mempertahankan
diri dari kemampuan terbang elang ini yang bisa mencapai 80 km perjam,
dan kekuatan cengkeraman jari-jari kakinya.
Haast's Eagles merupakan elang terbesar yang diketahui pernah hidup di
Bumi. Ukuran tubuhnya itu melebihi ukuran burung nasar modern yang
terbesar. Haast's Eagle betina bertubuh lebih besar dari yang jantan.
Bobotnya sekitar 10-15 kilogram. Sementara yang jantan "hanya" 9-12 kg.
Hewan ini memiliki lebar sayap yang panjangnya proporsional, tetapi
relatif pendek untuk ukuran tubuh mereka. Jika diukur, panjang sayapnya
2,6-3 meter.
24. Quetzalcoatlus
Hewan ini merupakan keluarga pterosaurus pterodactyloid yang hidup di
Amerika Utara pada akhir periode Maastrichtian (sekitar 23 juta-65,5
juta tahun lalu) dan merupakan salah satu hewan terbang terbesar yang
dikenal hingga saat ini.
Hewan ini berleher kaku, namun berparuh sangat tajam. Bentangan sayapnya
bisa selebar 10-11 meter. Meski jago terbang, para ilmuwan meyakini
bahwa hewan ini tidak mencari mangsa di udara, melainkan di darat.
Mangsanya adalah bayi-bayi dinosaurus, termasuk bayi Tyrannosaurus Rex .
25. Coelacanth
Kata coelacanth berasal dari bahasa Yunani coelia (berongga) dan
acanthus (duri) merujuk pada duri siripnya yang berongga Coelacanth
diperkirakan sudah punah sejak akhir masa Cretaceous 65 juta tahun yang
lalu, sampai sebuah spesimen ditemukan di timur Afrika Selatan, di
perairan sungia Chalumna tahun 1938.
Sejak itu Coelacanth telah ditemukan di Komoro, perairan pulau Manado
Tua di Sulawesi, Kenya, Tanzania, Mozambik, Madagaskar dan taman laut
St. Lucia di Afrika Selatan. Di Indonesia, khususnya di sekitar Manado,
Sulawesi Utara, spesies ini oleh masyarakat lokal dinamai ikan raja
laut. Coelacanth memiliki ciri khas ikan-ikan purba, ekornya berbentuk
seperti sebuah kipas, matanya yang besar, dan sisiknya yang terlihat
tidak sempurna (seperti batu). Di Bunaken pernah ditemukan seekor
coelacanth hidup berenang dengan bebasnya. Ukurannya kira-kira 2/3 tubuh
orang dewasa dan tubuhnya berwarna ungu gelap.
26. Deinotherium
Deinotherium adalah kerabat raksasa dari gajah modern yang muncul di
Pertengahan Miosen dan berlanjut hingga Awal Pleistocene. Dalam
kehidupannya Deinotherium sama seperti gajah modern, kecuali belalainya
yang lebih pendek, dan ia memiliki gading melengkung yang melekat di
rahang bawahnya.
Deinotherium adalah mamalia darat terbesar ketiga didunia, hanya
Indricotherium dan Mammoth Sungai Songhua ( Mamuthus Sungari ) yang
menandinginya (walaupun Mammuthus imperator bisa hampir sebesar
Mammuthus Sungari ). Deinotherium jantan dapat tumbuh setinggi 3,5
hingga 4,2 meter pada pundaknya, walaupun beberapa spesimen besar bisa
mencapai 5 meter. Beratnya diperkirakan mencapai 5 sampai 10 ton, dengan
jantan besarnya yang dapat mencapai 14 ton.
27. Longisquama Insignis
Longisquama insignis merupakan kadal purba yang sangat unik karena
memiliki serangkaian bulu yang berdiri tegak di sepanjang punggungnya.
Struktur “bulu” tersebut hingga kini masih menjadi bahan perdebatan di
kalangan para peneliti.
Beberapa peneliti meyakini bahwa struktur panjang yang tumbuh di
punggung Longisquama bukanlah sejenis bulu, melainkan sisik yang umumnya
dapat kita temukan pada reptil seperti Iguana. Longisquama hidup pada
pertengahan hingga akhir periode Triassic (230 – 225 juta tahun silam).